Saturday, January 25, 2014

Mohamed Salah, Anelka, dan Laten Kontroversi Anti Yahudi

Mohamed Salah, punya reputasi anti Yahudi di masa lalu

Tulisan ini juga saya (M. Rizqi) publikasikan melalui Bola.Net

Pengumuman resmi yang dikeluarkan Chelsea terkait kesepakatan yang dicapai dengan attacker Basel, Mohamed Salah, telah memantik reaksi yang beragam di kalangan pemerhati sepakbola. Kedatangan pemain asal Mesir ini bisa dibilang memiliki efek domino karena turut berpengaruh terhadap beberapa isu penting sekaligus.

Sebut saja soal pergerakan transfer Liverpool yang cukup lambat sehingga Salah menambah panjang daftar incaran mereka yang ditelikung oleh tim lain, atau selentingan bahwa datangnya Salah telah membuka pintu keluar bagi Juan Mata ke Old Trafford.

Dengan mengabaikan filler-filler tersebut, sebenarnya pembelian Salah dengan nominal yang disinyalir tak sampai 15 juta Pounds ini harus diakui adalah sebuah transfer yang cerdas. Meskipun bertubuh mungil, namun pemain berkaki kidal ini mampu tampil apik sebagai inverted winger di sisi kanan. Ia juga tak canggung ditempatkan di sisi kiri ataupun tepat di belakang striker.

Kecepatan, penempatan posisi, dan kualitas umpan silang yang mumpuni merupakan senjata andalannya. Menilik statistiknya bersama Basel, Salah membukukan 20 gol dan 17 assist dalam 79 penampilan di segala kompetisi. Tentu bukan tanpa alasan ia dijuluki sebagai 'Lionel Messi dari Mesir'.

Meski demikian, Salah juga memiliki sisi lain yang berpotensi merugikan Chelsea. Adalah sentimen anti-semitisme, atau sikap antipati terhadap komunitas Yahudi, yang menjadi bom waktu dalam diri Salah dan bisa meledak sewaktu-waktu di masa yang akan datang.