![]() |
| Samir Handanovic, Image by ESPNFC |
Tulisan ini pertama kali saya publikasikan di footballfandom.net
Jika anda menyaksikan Derby Della Madonnina yang dihelat pada weekend kemarin, tentu anda akan mengerti kenapa Samir Handanovic disebut-sebut layak menjadi man of the match di pertandingan tersebut. Aksi heroiknya di bawah mistar dalam menahan gempuran-gempuran AC Milan—termasuk memenangkan serangkaian one on one contest melawan Mario Balotelli—menjadi faktor penting yang membuat Nerazzuri berhasil mengamankan hasil seri.
Bagi anda yang rutin mengikuti perkembangan Serie A, nama Handanovic cukup dikenal sebagai kiper jempolan sejak bermain di Udinese. Salah satu temuan brilian lainnya dari jaringan scouting Le Zebrette yang rutin merekrut talenta berkualitas dari negara-negara non mainstream untuk kemudian diasah dan dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi. Dalam urusan scout dan margin keuntungan dari penjualan pemain, Udinese mungkin hanya kalah dari FC Porto.
Direkrut dari Domzale dengan free transfer dan sempat disekolahkan 2 musim di Serie B, Handanovic naik menjadi kiper utama Udinese sejak tahun 2007 menggantikan Morgan De Sanctis. Keberadaannya sangat vital bagi skuat hitam putih dalam konsistensi mereka sebagai kuda hitam di Serie A dan menjadi penghuni tetap Zona Eropa. Handanovic juga menjadi pilihan utama di bawah mistar Timnas Slovenia dan bermain di putaran final World Cup 2010.
Jika anda menyaksikan Derby Della Madonnina yang dihelat pada weekend kemarin, tentu anda akan mengerti kenapa Samir Handanovic disebut-sebut layak menjadi man of the match di pertandingan tersebut. Aksi heroiknya di bawah mistar dalam menahan gempuran-gempuran AC Milan—termasuk memenangkan serangkaian one on one contest melawan Mario Balotelli—menjadi faktor penting yang membuat Nerazzuri berhasil mengamankan hasil seri.
Bagi anda yang rutin mengikuti perkembangan Serie A, nama Handanovic cukup dikenal sebagai kiper jempolan sejak bermain di Udinese. Salah satu temuan brilian lainnya dari jaringan scouting Le Zebrette yang rutin merekrut talenta berkualitas dari negara-negara non mainstream untuk kemudian diasah dan dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi. Dalam urusan scout dan margin keuntungan dari penjualan pemain, Udinese mungkin hanya kalah dari FC Porto.
Direkrut dari Domzale dengan free transfer dan sempat disekolahkan 2 musim di Serie B, Handanovic naik menjadi kiper utama Udinese sejak tahun 2007 menggantikan Morgan De Sanctis. Keberadaannya sangat vital bagi skuat hitam putih dalam konsistensi mereka sebagai kuda hitam di Serie A dan menjadi penghuni tetap Zona Eropa. Handanovic juga menjadi pilihan utama di bawah mistar Timnas Slovenia dan bermain di putaran final World Cup 2010.
