My tribute to John
Charles
Remembrance of his 9th
death anniversary
21 February 2004 – 21
February 2013
All hail The Gentle
Giant, The Real Example of Fairplay
Ketika anda
sedang bermain game sepakbola seperti Football Manager, Pro Evolution Soccer,
ataupun FIFA, pasti ada masanya ketika anda mencapai titik jenuh untuk bermain
normal dan menuruti bisikan setan untuk menciptakan pemain “sempurna” di menu
edit player. Jangkung dan kekar, unggul dalam bola atas tapi sekaligus lincah
dalam pergerakan. Pemain allround
yang tidak hanya memiliki shooting mematikan, tapi juga jitu merebut bola
dengan tackling. Sama baiknya dalam atribut menyerang dan bertahan, sehingga
skill di spider diagram-nya akan
terlihat penuh ke sampai sudut-sudut.
Anda akan terus memperhatikan bagaimana pemain sintetis tersebut menjadi pahlawan yang menghancurkan tim-tim lawan dalam tiap pertandingan. Sampai pada suatu ketika anda merasa semuanya menjadi terlalu mudah dan membosankan, anda kembali ke realita bahwa pemain sesempurna itu hanya eksis dalam dunia khayalan.
Anda akan terus memperhatikan bagaimana pemain sintetis tersebut menjadi pahlawan yang menghancurkan tim-tim lawan dalam tiap pertandingan. Sampai pada suatu ketika anda merasa semuanya menjadi terlalu mudah dan membosankan, anda kembali ke realita bahwa pemain sesempurna itu hanya eksis dalam dunia khayalan.
Tapi tahukah
anda, di sepakbola pernah memiliki satu pemain abnormal yang memiliki skill kelas
dunia dalam dua posisi, bertahan & menyerang sekaligus?

